Sunday, February 22, 2009

NATURE HEALING



” Back to Nature ” kembali ke alam adalah salah satu suasana yang akhir-akhir ini sangat diminati oleh setiap manusia dari berbagai kalangan, dan telah menjadi kebutuh an yang tidak dapat dihindari karena pada dasarnya manusia sangat tergantung kepada alam secara Rohani dan Jasmani.
Prinsip-prinsip kehidupanpun mulai mengacu kepada usaha-usaha “Pelestarian Alam” demi kebutuhan umat manusia yang berkesinambungan.
Alam Lestari dapat memberikan kehidupan yang sejahtera melalui kesuburan dan keindahannya, selama keseim -bangannya tetap terjaga. Dari sisi lain alam lestari juga sangat bermanfaat untuk berbagai jenis rekreasi disamping memiliki kekuatan yang dapat menunjang usaha-usaha pengobatan di alam terbuka (Terapi Alam).
Paket “Terapi Alam “ yaitu sebuah terapi kesehatan yang menggunakan berbagai unsur di alam terbuka sebagai sarana dan media dari usaha usaha pencegahan/pe nyem -buhan penyakit yang diderita manusia yang terletak di kawasan Sindang Kahuripan, Gunung Pancar, Bogor – Jawa Barat.
Dikawasan yang dipenuhi oleh berbagai macam tanaman obat ini terdapat beberapa sumber air dingin dan air panas mineral yang memiliki beberapa khasiat serta dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Sumber Mata Air Panas di Sindang Kahuripan juga memiliki lumpur panas & ganggang hijau sebagai sarana kecantikan alami.

Bencana banjir bisa di sebabkan oleh dua hal, bisa akibat dari ulah manusia maupun akibat dari fenomena alam yang ekstrim berupa hujan yang berkepanjangan. Penyebab paling utama dari bencana banjir adalah curah hujan yang berlebihan. Hujan mungkin terjadi secara musiman yang meliputi daerah-daerah yang luas, atau dari badai setempat yang menghasilkan curah hujan yang berintensitas tinggi. Sebagian banjir disebabkan oleh proses-proses laut dan atmosfir seperti El Nino Osilasi Selatan (baca: ENSO) atau arus udara yang berkecepatan tinggi. Lelehnya salju (untuk kasus di Negara 4 musim) adalah penyebab utama lain terhadap bencana banjir.


Disisi lain aktifitas manusia juga bisa menjadi sebagai potensi terjadinya bencana banjir seperti penebangan hutan dan pemukiman yang semakin padat. Untuk penebangan hutan secara klasik, walaupun tidak tepat betul, yang dituduh sebagai biang keladi banjir adalah petani, yang menebang hutan dibagian hulu DAS. Pemukiman dan pemadatan tanah tidak memberikan kesempatan air hujan meresap ke tanah. Sebagaian besar menjadi aliran air permukaan. Apalagi didukung oleh sungai yang semakin dangkal dan menyempit bantaran sungai yang penuh sesak dengan penghuni, serta penyumbatan air didaerah hulu. Maka datanglah banjir. Padahal, sekali kawasan banjir, berikutnya akan lebih mudah banjir lagi. Karena pori permukaan tanah tertutup Lumpur sehingga air sama sekali tidak dapat meresap.


Misalnya sebuah contoh kasus bencana banjir akibat aktifitas manusia yaitu perubahan peruntukan kawasan bandung,dari kawasan konservasi menjadi pemukiman, dari contoh kasus tersebut maka coba kita jelaskan lagi bagaimanakah manusia punya andil terhadap terjadinya banjir ?


Aktifitas manusia penyebab terjadinya banjir antara lain :

*

Penggundulan hutan dan hilanganya perakaran meningkatkan larian tanah permukaan. Erosiyang terjadi kemudian bisa menyebabkan sedimentasi di kanal-kanal sungai yang menurunkan kapasitas kanal-kanal tersebut.
*

Tempat hunian yang berada di dataran banjir memberi andil terhadap bencana-bencana banjir yang membahayakan manusia dan aset-aset mereka. Akan tetapi, manfaat-manfaat ekonomi dari bertempat tinggal di dataran banjir melebihi dari bahayanya untuk beberapa masyarakat. Tekanan pertumbuhan penduduk dan terbatasnya lahan juga meningkatkan tempat hunian pada daerah dataran banjir.
*

Pembangunan di daerah dataran banjir dapat juga mengubah saluran-saluran air yang jika tidak direncanakan dengan baik dapat memberikan andil terhadap terjadinya banjir.
*

Urbanisasi memberi andil terhadap banjir perkotaan melalui empat cara besar. Jalan-jalan dan bangunan-bangunan menutupi daratan yang menghambat penyusupan air sehingga larian air atas membentuk sungai-sungai buatan. Jaringan saluran air di daerah perkotaan bisa membawa air dan mengisi saluran-saluran alam lebih cepat dibanding dengan drainase alamiah, atau, mungkin drainase alamiah seperti itu tidak mencukupi dan airpun meluap. Atau, kanal-kanal buatan atau alami menjadi mengecil karena adanya puing-puing, atau terhambat oleh prasarana sungai, yang menghalangi drainase dan menggenangi daerah-daerah tangkapan air.
*

Kegagalan mengelola atau mengatur sistim-sistim drainase, bendungan-bendungan dan perlindungan pinggir-pinggir dermaga di daerah yang rentan juga memberi andil terhadap terjadinya banjir.


Potensi kerusakan banjir tergantung pada banyak faktor yang menentukan karakteristik-karakteristik penting dari kejadian banjir, seperti besarnya banjir, kecepatan serangan, dan lamanya kejadian banjir itu. Pertimbangan-pertimbangan utamanya adalah sebagai berikut:

*

Sifat curah hujan atau sumber air . Hujan musiman bisa sangat tinggi dengan rangkain badai, yang menyebabkan banjir hujan angin barat daya. Hujan yang terkait dengan tekanan siklun musiman mungkin bisa berlangsung lama dan melanda daerah yang luas. Badai-badai lokal berintensitas tinggi, yang biasanya terjadi pada musim panas, dan lelehnya salju, biasanya pada musim semi, juga menghasilkan volume-volume air yang besar. Sumber-sumber lain air bisa dari pecahnya bendungan atau pipa-pipa air yang rusak.
*

Karakteristik kolam drainase . Ukuran daerah drainase penting untuk mengestimasi dalamnya air dan durasi genangan air yang berkaitan dengan tingkat kerusakan terhadap bangunan-bangunan dan vegetasi selama terjadi banjir. Estimasi-estimasi kecepatan naiknya dan lepasnya air dari sungai merupakan dasar bagi peringatan dan peraturan-peraturan penentuan zona. Daerah-daerah tangkapan kecil bisa saja memiliki lereng-lereng yang terjal, yang menyebabkan cepatnya larian tanah permukaan atau banjir bandang. Kondisi-kondisi tanah juga penting terhadap kecepatan penyusupan air seperti misalnya kelembaban tanah, lapisan vegetasi, kedalaman salju, atau bentangan lapisan permukaan yang tidak dapat ditembus air.
*

Velositas aliran air . Velositas tinggi dari aliran mungkin cukup kuat untuk bisa merongrong pondasi-pondasi bangunan dan bahkan lebih berbahaya ketika air itu membawa puing-puing, seperti batu, sedimen atau es. Kekuatan-kekuatan fisik yang dahsyat adalah ancaman terhadap kehidupan dan harta benda dan mungkin merusak fasilitas-fasilitas pembuangan sampah dan penyimpanan kimia yang bisa menyebabkan polusi lingkungan yang menyebar secara luas.

PROGRAM & KODE ETIK SUPER BINTANG

PROGRAM SUPER BINTANG

I. Program Super Bintang (Suara Perduli Bintang) meliputi :
1. Pembekalan Pengetahuan olah vocal, musik dan Lingkungan - Hidup.
2. Pendampingan Siswa disertai praktek keterampilan.
3. Monitoring dilakukan dengan memantau Perkembangan dan Prestasi Siswa.

II. Strategi Super Bintang.
1. Membuat Kelas Pembelajaran Siswa Indoor dan Outdoor.
2. Membuat dan mengikuti Kegiatan-kegiatan Pentas Kampanye Lingkungan - Hidup.
3. Membuat Rekaman Lagu-lagu Lingkungan Hidup dan Video Klip Lingkungan Hidup.
4. Membuat Acara tetap di Media-media Elektronik.
5. Membuat dan mengikuti Gerakan-gerakan Aksi Nyata Pelestarian Lingkungan Hidup.

III. Sasaran Super Bintang.
1. Dunia Anak dan Orang Tua.
2. Dunia Hiburan dan Pendidikan.
3. Masyarakat Luas.

IV. Target Super Bintang.
1. Terbentuknya wadah kegiatan LH Super Bintang.
2. Terbentuknya kesadaran Sosial dan Lingkungan Hidup Anak Ind.
3. Pelestarian Alam dan Penyelamatan Lingkungan Hidup.






KODE ETIK KELOMPOK SUPER BINTANG

• Super Bintang Indonesia menyadari bahwa Anak-anak Indonesia harus melanjutkan perjuangan orang tua dan para leluhur kita.
• Super Bintang Indonesia adalah Anak-anak Indonesia yang sadar Lingkungan Hidup dan mencintai Alam serta Budaya Indonesia.
• Super Bintang Indonesia akan saling tolong menolong antara sesama manusia.

Bersama ini Super Bintang Indonesia dengan sadar menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan YME.
2. Perduli kepada sesama manusia.
3. Perduli dan bersahabat dengan Alam dan Lingkungan.
4. Perduli kepada Seni dan Budaya Indonesia.
5. Perduli kepada Tumbuhan dan Margasatwa Indonesia
6. Perduli Pendidikan Lingkungan Hidup di dalam dan di luar sekolah.
7. Siap menjadi duta Lingkungan Hidup untuk menyebarluaskan pesan -pesan Lingkungan Hidup kepada keluarga dan masyarakat.
Langkah-Langkah
Pencegahan Pemanasan Bumi/Penghematan Energi

• Mematikan lampu, TV atau peralatan lainnya bila tidak sedang digunakan.

• Menggunakan lampu fluorescent yang hemat energi. Walau lebih mahal harganya namun dapat menghemat energi delapan kali dari lampu biasa.

• Lebih baik merebus air dalam jumlah besar dari pada harus berulang kali melakukannya.

• Tidak menggunakan air panas kecuali bila benar-benar membutuhkan.

• Matikan keran air sewaktu tidak dipergunakan (pemakaian air yang efektif)

• Jangan terlalu sering buka tutup lemari es, cobalah membantu membersihkan sisa minuman/ makanan yang tumpah.

• Sebaiknya tidak menggunakan lampu hias di jalan / taman.

• Manfaatkan penerangan cahaya alam sebanyak mungkin untuk keperluan penerangan pada siang hari. Misalnya pada dapur atau kamar mandi sehingga tidak perlu menyalakan lampu listrik.

• Jika menghidupkan AC, jangan membiarkan pintu atau jendela terbuka.

• Atur Suhu AC 28o C.

• Membeli Produk Ramah Lingkungan. (Pemilihan Barang)

• Hindari pemakaian bungkus yang berlebihan. (Pengurangan sampah tas plastik)

• Mencabut stop kontak (kabel listrik) dan matikan tombol/saklar utama ketika peralatan listrik tidak dipergunakan (penggunaan listrik yang efektif)

• Membeli mobil yang hemat bahan bakar.

• Menanam Pohon



“Hemat Energi Berarti Mencegah Pemanasan Global”

SUPER BINTANG DIKLAT


PROFIL SUPER BINTANG

Sehubungan dengan adanya permasalahan Lingkungan Hidup akibat adanya Pemanasan Global yang menyebabkan berbagai bencana di dunia, maka sebagai salah satu usaha untuk turut berpartisipasi mengajak Peran Serta Masyarakat adalah dengan mengangkat tema Pendidikan Usia Dini. Untuk itu kami telah membentuk sebuah Badan Diklat “Super Bintang” (Suara Perduli Bintang) Program Ekstrakulikuler Sekolah Musik Vidi Vici, Yayasan Garuda Nusantara, Asosiasi Pecinta Lingkungan (USR Associates), VIDI VICI MULTIMEDIA, bekerjasama dengan Kantor Menteri Negara LH dan pihak-pihak yang terkait. Para peserta Diklat Super Bintang ini adalah para Juara Berprestasi Anak-Anak Sekolah Dasar yang terdiri dari :

  • Juara-juara Lomba Nyanyi Anak
  • Juara-juara Lomba Puisi, Lukis, Pidato, Tari & Busana Daerah untuk Anak
  • Juara-juara Lomba dan Ranking di Sekolah dengan berbagai prestasinya.

Diklat Super Bintang In Door & Out Door juga melibatkan Peran Serta Orang Tua Siswa, meliputi Materi SosBud & LH antara lain :

  • Pembekalan peserta dalam kelas (In Door)
  • Pelatihan Materi-Materi Lingkungan Hidup di Alam terbuka.(Out Door)
  • Pendampingan peserta untuk rekaman lagu-lagu LH hingga ke Aksi Nyata.
  • Monitoring hingga Program sampai pada sasaran.

Diklat Super Bintang dibawah Pembinaan Ully Hary Rusady mencakup : Pembekalan, Pendampingan dan monitoring, maka Diklat berkala dan berkelanjutan ini akan menempa Peserta-peserta / Siswa Diklat Super Bintang untuk menjadi Kader-kader Lingkungan Hidup Anak-anak yang juga akan turut serta mengkampanyekan isu-isu Pemanasan Global dan turut serta di dalam menjalankan Program-program Aksi Nyata Konservasi Alam & Lingkungan Hidup, seperti : Bersih Sampah, Penghijauan, Hemat Energi, Hemat Air, dll.

Profil Pelaksana Diklat Super Bintang

  1. Diklat Indoor oleh : Sekolah Musik Vidi Vici dibawah Pimpinan Elsa F. Sigar : Bertugas memberi Bekal Tehknik & Teori Musik, Seni, Budaya dan Olah Vokal dibawah bimbingan 10 orang Instruktur Musik yang berpengalaman salah satunya Paramitha Rusady turut menangani Diklat Super Bintang ini. Tempat latihan di Jl. Darmawangsa X/1, Blok-A2, Kby Baru, Jakarta Selatan 12160.
  2. Diklat Outdoor oleh : Yayasan Garuda Nusantara : Bertugas memberi bekal pengetahuan Lingkungan Hidup, program-program Konservasi Alam serta memandu Kegiatan Nyata di Alam terbuka di bawah bimbingan 10 orang Instruktur yang berpengalaman. Tempat latihan di Gunung Pancar, Gunung Astana, Bogor, Jawa Barat dan di lokasi-lokasi alam terbuka sesuai program.
  3. Pendampingan oleh : Asosiasi Pecinta Lingkungan (USR Associates) : Mengatur Schedule & Merealisasikan Kegiatan-Kegiatan Pentas, Pameran (Green Exhibition), didalam mengkampanyekan program-program Lingkungan Hidup dengan tema Alam (Hutan, Laut, Udara, dsbnya) serta tema-tema Sosial (Kemanusiaan).
  4. Monitoring oleh : VIDI VICI MULTIMEDIA mempublikasikan Kegiatan-Kegiatan Super Bintang , merekam lagu-lagu, mendokumentasikan seluruh aktivitas Super Bintang hingga Program sampai pada sasaran, bekerjasama dengan berbagai kalangan demi terealisasi dan terbentuknya “Anak-Anak Masa Depan”/ Anak-Anak Harapan Bangsa sebagai Generasi Penerus Perjuangan Konservasi Alam yang, Dinamis, Percaya Diri, Penuh Prestasi, Perduli pada Alam dan Lingkungan serta Kemanusiaan.

Tanggal 01- 03 November 2007 Super Bintang menanam pohon di Gunung Pancar dgn peserta 150 orang.

Tanggal 05 November 2007 Super Bintang mengisi acara di Istana Wapres RI dalam rangka Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional.

Tanggal 17 November 2007 Super Bintang mengisi acara pada Hari Puncak Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa di Taman Mini Indonesi Indah

Tanggal 26 Nov 2007 Super Bintang akan tampil mengisi acara pada Konferensi Kearifan lokal Perempuan Indonesia dlm Perubahan Iklim Global di Balai Sudirman Jakarta.

Tanggal 1 Des 2007 Keluarga Super Bintang mengikuti Program Gerakan Tanam Pohon.

Tanggal 8 Des 2007 Keluarga Super Bintang tampil dalam acara Parallel Event UNFCCC di Bali

Tanggal 19 April 2008 mengisi acara di panggung Green Fest dengan thema Global Warming

S/d skrng aktif pentas, kunjungan rumah yatim piatu/kegiatan Sosial dan Penghijauan berkala.

POSKO MERAH PUTIH TEAM

Saturday, February 14, 2009

TANGGAP DARURAT BENCANA

•Pengkajian secara cepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumberdaya;

•Penentuan status keadaan darurat;

•Pencarian, penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;

•Pemenuhan kebutuhan dasar;

•Perlindungan terhadap kelompok rentan;

•Pemulihan dengan segera sarana-sarana vital.

Informasi, HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT

Setiap orang berhak mendapat perlindungan atas hak hidup dan penghidupannya dalam sebuah negara yang berdaulat dan berkeadilan sosial.

Setiap orang berhak tidak kehilangan sumber-sumber kehidupan, baik sosial maupun ekonomi, hak atas aset dan akses terhadap sumber kehidupan.

Setiap orang berhak mendapatkan perlindungan sosial dan rasa aman, khususnya bagi kelompok masyarakat rentan bencana.

Setiap orang terkena bencana berhak terpenuhi kebutuhan dasarnya atas bantuan kemanusiaan.

Setiap orang berhak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan penanggulangan bencana khususnya yang berkaitan dengan diri dan komunitasnya.

Setiap orang berhak mempunyai akes dan mendapatkan informasi secara tertulis dan / atau lisan tentang kebijakan penanggulangan bencana.

Masyarakat berkesempatan untuk berperanserta dalam perancangan, pengoperasian, dan pemeliharaan kegiatan dan program penyediaan bantuan tempat hunian, penampungan dan bantuan non pangan.

Masyarakat terkena bencana mempunyai kesempatan untuk berperanserta dalam perancangan, pengoperasian, dan pemeliharaan kegiatan dan program penyediaan bantuan pelayanan kesehatan termasuk dukungan psikososial.

Setiap warga negara berkewajiban menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, memelihara keseimbangan, keserasian dan keselarasan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Setiap orang berkewajiban melakukan kegiatan penanggulangan bencana.

Setiap orang berkewajiban memberikan informasi kepada publik atas pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana.

Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama berperan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penanggulangan bencana.

Masyarakat yang terkena bencana dapat secara aktif berpartisipasi dalam pengkajian, perancangan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program bantuan.

Setiap orang dapat berperanserta dalam perancangan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana-sarana pasokan air bersih dan sanitasi.

Setiap orang yang berperan melakukan kegiatan penanggulangan bencana berkonsultasi dengan kelompok masyarakat setempat.

Relawan,

DIKLATSAR P3SD

Friday, February 13, 2009

Profil

Yayasan Garuda Nusantara adalah singkatan dari Yayasan Gabungan Rumpun Pemuda Nusantara.

Yayasan ini merupakan sebuah wadah kreatifitas remaja, dengan pengabdian pada alam & lingkungan. Didirikan pada hari Jum’at tanggal 14 Februari 1985. berazaskan Pancasila dan UUD 1945.

Yayasan ini didirikan dengan tujuan dasar membentuk aktivitas dan kreatifitas sumber daya manusia pada umumnya, khususnya remaja Indonesia untuk konservasi alam dan lingkungan secara nyata, disamping menyalurkan bakat anggota kearah kegiatan yang positif.

Maksud & Tujuan.

1. Meningkatkan kemandirian, kepemimpinan dan kepribadian.

2. Meningkatkan keberanian, ketangguhan dan kedisiplinan.

3. Meningkatkan ketahanan budaya bangsa.

4. Meningkatkan rasa cinta kepada alam dan tanah air.

5. Mempererat tali persaudaraan antar kalangan dan suku bangsa.

Aksi Nyata Yayasan Garuda Nusantara

Aksi Nyata kami selama ini..,
terima kasih kepada Tuhan YME, semua anggota, pengurus ,
dan berbagai kalangan yang telah turut mendukung terlaksananya setiap kegiatan kami...,

"Berikan Kehidupan Kepada Alam...
...seperti Alam Memberikan Kehidupan Kepada Kita"



Admin

SELAMAT HUT YAYASAN GARUDA NUSANTARA

Selamat Ulang Tahun kepada seluruh pengurus dan para anggota YGN, diseluruh Nusantara,
agar tetap melanjutkan kiprahnya dalam meneruskan cita2nya...,
we love U all..

Admin

KEGIATAN PENANGGULANGAN

KEGIATAN PENANGGULANGAN


Terima kasih atas dukungan kepada ; Posko ” Merah Putih

POSKO MERAH PUTIH

Emergency Respond Unit (Unit Tanggap Darurat) “Posko Merah Putih” yang berada di-bawah naungan Yayasan Garuda Nusantara, dibentuk secara struktural pada bulan Februari tahun 2002, dimana banjir besar melanda kota Jakarta sebagai banjir besar yang terjadi 5 tahun sekali, sementara aktifitas ini telah dilakukan mulai dari dari letusan G. Galunggung di Tasikmalaya 1982, G.Kelud di Blitar 1990, banjir serta Longsor tahunan di Pantura.

Mengingat bencana demi bencana yang datang silih berganti telah memotivasi para relawan-relawan dari berbagai unsur dan kalangan dengan sukarela bergabung di “ Posko Merah Putih ” atas nama panggilan kemanusiaan serta perduli pada alam & lingkungan yang rusak karena bencana alam .Emergency Respond Unit Posko Merah Putih (ERUMP) dibawah pimpinan Ully Hary Rusady didalam gerakannya didukung oleh para donatur-donatur sukarela & bekerjasama dengan berbagai kalangan, LSM, aparat & Instansi. Secara teknis Operasional Posko Merah Putih digerakan oleh para relawan yang mayoritas terdiri dari kelompok pecinta alam.